Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Psikologi Anak

Psikologi Anak
Psikologi Anak.Memang apa hebatnya belajar psikologi itu ? Emang psikologi itu apaan sih ? Kalau kita belajar psikologi, kita akan menjadi orang yang seperti apa di masa depan nanti ? Nah itu pasti pertanyaan yang sering timbul di dalam lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nah untuk lebih tau jawabannya seperti apa, pastikan kalian membaca artikel ini sampai habis ya.Psikolog itu apa sih ? Psikolog adalah suatu profesi atau pekerjaan mulia yang berhubungan dengan masalah kejiwaan seseorang .Melalui peran seorang psikolog, orang yang memiliki masalah kejiwaan akan terbantu .Psikolog akan mendengarkan pasiennya ,mencari solusi dan memberikan pengobatan yang terbaik untuk kesembuhan pasiennya.
Nah disaat musim pendaftaran SNMPTN ini biasanya nih sebelum memutuskan mau masuk jurusan apa. Anak SMA suka denger-denger gosip entah dari mana yang membahas tentang berbagai jurusan yang mau mereka ambil. Jurusan Psikologi juga gak terlepas dari gosip - gosip yang sedikit-banyak jadi motivasi (atau dimotivasi) anak SMA untuk memutuskan mau kuliah di jurusan mana.
Nah, beberapa gosip yang populer biasanya adalah:
  1. Jurusan psikologi bisa bikin kita baca pikiran orang;
  2. Lulusan psikologi ujung-ujungnya kerja jadi HRD;
  3. Orang psikologi kerjaannya nyembuhin orang yang “sakit jiwa”;
  4. Orang psikologi bisa memanipulasi pikiran orang seperti di serial detektif;
  5. Jurusan psikologi mengajari cara menganalisa orang bohong / nipu
dan masih banyak lagi gosip-gosip umum yang beredar seputar jurusan psikologi.
Berdasarkan sejarahnya, psikologi sebenarnya berakar dari filosofi mengenai eksistensi manusia, dimulai dari tipe-tipe kepribadian manusia, serta bagaimana manusia berperilaku. Sebagaimana hampir semua disiplin ilmu yang ada sekarang, ilmu psikologi pada awal pengembangannya masih suka ke campur - campur konsepnya dengan banyak hal lain, terutama filsafat non - empirik. Seiring berjalannya waktu, ilmu psikologi semakin terlepas dengan konsep-konsep lain dan menjadi disiplin ilmu mandiri yang memiliki definisi yang jelas, indikator, serta tolak ukur yang bisa dikuantifikasi.
Secara singkat, ilmu psikologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Dalam proses perkembangannya, ilmu psikologi mengalami beberapa fase seiring dengan semakin bermunculannya teori baru yang saling mengoreksi, mengevaluasi, dan melengkapi satu sama lain. Hingga akhirnya, ilmu psikologi terus berupaya untuk dapat melihat “pola umum” untuk menjelaskan perilaku manusia yang kompleks.
Namun demikian, ilmu psikologi modern berkembang semakin pesat sejak menggandeng disiplin ilmu lain, yaitu neurologi yang basisnya dari dunia medis. Dengan pendekatan neurologi, para psikolog saat ini tidak hanya berpatokan pada “pola” yang diketahui dari serangkaian teori dan eksperimen sebelumnya, tapi juga bisa melihat langsung proses aktivitas otak manusia secara detail. Dengan melihat impuls listrik, syaraf, hormon, dan mekanisme biologis yang bekerja, para psikolog dapat melihat proses sesungguhnya dibalik aktivitas mental manusia yang kompleks, sehingga bisa melihat lebih mendalam tentang dinamika emosi manusia. Nah, penggabungan antar 2 disiplin ilmu ini, sekarang kita kenal dengan istilah neuropsikologi.
Nah disini ada pembagian umum perkuliahan psikologi, mau tau ? Yuk dibaca sampai habis.
  1. Bagian Psikologi Umum dan Eksperimental

Dalam upaya melihat pola perilaku manusia, tentu seorang psikolog harus melakukan penelitian. Melakukan penelitian berarti harus melakukan pendekatan eksperimen dengan cara yang tepat, metodologi yang valid, alat tes yang akurat, sumber responden yang reliabel, dan sebagainya. Nah, dalam cabang kuliah inilah yang merupakan pusat keilmuan psikologi paling dasar yang mengupas segala hal yang berhubungan dengan pembuatan dan pembaharuan alat tes dan penyusunan metodologi penelitian.

Pada dasarnya, setiap ilmuwan maupun praktisi psikologi sangat diharapkan untuk bisa menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan oleh bagian ini. Jadi walaupun lo adalah seorang praktisi psikologi klinis, staf HRD, psikolog sosial, konsultan psikologis, dan sebagainya. Sedikit banyak lo perlu mengetahui tentang metodologi yang tepat dalam melakukan eksperimental psikologi. Sebab di bidang psikologi mana pun, kemampuan lo dalam merumuskan permasalahan penelitian psikologis serta keahlian kalian dalam membuat alat pengukuran psikologi, merupakan kompetensi-kompetensi dasar yang diharapkan untuk dimiliki oleh seorang dengan latar belakang pendidikan psikologi.

  1. Bagian Psikologi Klinis
Bagian psikologi klinis ini sering kali juga disebut paling merepresentasikan profesi “psikolog” secara murni. Kenapa? Karena di bagian ini kalian  gak lagi mempelajari “pola umum” perilaku manusia tapi justru kalian membedah perilaku manusia secara khusus dan mendalam, khususnya berbagai kondisi mental manusia yang paling ringan hingga paling ekstrem !
Dalam membedah kondisi mental manusia yang sifatnya sangat individual, pribadi, dan mendalam… kalian bisa dihadapkan dengan berbagai macam kondisi gangguan yang sifatnya pribadi, dari konteks umum seperti “susah move on dari mantan” atau “kurang percaya diri”, sampai kondisi ekstrem seperti depresi, skizofrenia, gangguan identitas terdisosiasi (dulu disebutnya gangguan kepribadian ganda), gangguan bipolar, gangguan kepribadian macam-macam kaya histrionik, narsisistik, anti sosial, dan lain-lain.
  1. Bagian Psikologi Perkembangan
Bagian yang satu ini berurusan sama isu-isu perkembangan proses mental manusia mulai dari bayi sampai manula. Proses perkembangan mental manusia itu memang bisa jadi topik yang menarik banget, dari mulai balita ke tahap anak-anak, terus masuk ke tahap puber, kemudian ke tahap remaja, dewasa, hingga manula. Setiap proses itu memiliki proses yang bisa dikaji secara ilmiah, dari mulai proses perkembangan remaja, krisis-krisis pengembangan, cara mendidik anak, dan lain-lain.
Bagian ini gak cuma mencakup praktik psikologinya aja, tapi juga secara aktif terus melakukan pengembangan ilmunya juga. Soalnya isu psikologi perkembangan ini biasanya penelitiannya lama banget, sampai bertahun-tahun.  Sebelum nya tentang “marshmallow Experiment” yang akhir-akhir ini beken untuk menjadi salah satu indikator memprediksi tingkat self-control, kesuksesan, serta kesehatan seorang anak di kemudian hari. Nah, marshmallow Experiment itu cuma salah satu contoh dari banyak banget riset perkembangan yang lain. Biasanya, riset-riset yang berhubungan dengan isu perkembangan manusia ini terus dijalani berpuluh-puluh tahun untuk kemudian dijadikan database keilmuan untuk bisa menjadi insights bagi dunia psikologi di kemudian hari. Buat kaliam yang tertarik sama perkembangan anak dan remaja, bagus nih kalian ikutan perkembangan.
  1. Bagian Psikologi Industri dan Organisasi
Bagian Psikologi Industri dan Organisasi ini biasanya disebut juga dengan istilah “PIO”. Seperti yang bisa lo tebak sendiri dari namanya, bagian konsentrasi ini fokusnya ke psikologi industri, perusahaan, dan organisasi. Secara umum sih, bagian konsentrasi ini sering kali dikaitkan dengan dunia MSDM atau HRD (departemen sumber daya manusia) di dunia industri kerja perkantoran. Emang ngapain aja sih kerjaan HRD kantoran? Dalam dunia industri perusahaan dan organisasi… memiliki interaksi antar manusia yang kompleks, dari mulai proses perekrutan yang memerlukan metodologi tertentu, penanganan konflik internal, hubungan atasan-bawahan, hubungan antar departemen, masalah komunikasi dalam tim kerja di kantor, fluktuasi motivasi kerja, cocok atau nggaknya orang di sebuah posisi kerjaan, bahkan sampai penentuan letak meja, kursi, lampu, dsb dibahas di PIO. Selain itu sebetulnya masih buanyaak banget topik lain dalam interaksi manusia dalam sebuah organisasi/kantor yang menarik untuk dibahas. Pada intinya sih, fokus dari PIO ini adalah membuat kondisi psikologis setiap individu serta interaksi antar manusia dalam kantor menjadi semakin baik untuk menunjang produktivitas kerja.
  1. Bagian Psikologi Pendidikan
Pendidikan seseorang, baik dari kecil hingga gede, gak bakal terlepas dari kemampuan orang tersebut untuk mempelajari hal-hal yang sesuai dengan kapasitas mentalnya masing-masing. Berdasarkan dari pandangan ini, seorang ahli psikologi pendidikan berkontribusi pada masyarakat. Pendidikan memang adalah kunci dari perkembangan peradaban umat manusia,  dan karena itulah proses pendekatannya harus dikaji dengan tepat. Mulai dari bagaimana melakukan pendekatan yang tepat bagi pendidikan anak usia dini (PAUD), bagaimana cara mendidik yang tepat agar para pembelajar memiliki motivasi intrinsik dalam belajar, hingga pendidikan non jenjang seperti pelatihan-pelatihan buat karyawan atau staf ahli tertentu.
  1. Bagian Psikologi Sosial
Seperti layaknya Bagian Psikologi Umum dan Eksperimen, ilmu-ilmu dari bagian ini sebenarnya sangat diperlukan oleh seluruh manusia berlatar belakang pendidikan psikologi. Kenapa? Karena seluruh manusia yang pernah hidup di dunia ini pasti terkait banget sama lingkungan masyarakat tempat ia tinggal. So, pasti dong ada interaksi antara proses mental seorang individu dengan individu lain atau kelompok.
Nah, proses interaksi ini yang coba dijelaskan lewat teori-teori psikologi sosial (lebih sering disebut “psisos”). Bagian konsentrasi psikologi inilah yang nantinya akan menjawab pertanyaan: Kenapa sebuah kelompok sosial masyarakat bisa pecah, kenapa ada individu yang cenderung otomatis jadi pemimpin dalam sebuah kelompok, kenapa sebagian dari manusia bisa jadi semangat (atau malah makin males) melakukan aktivitas kalau ada orang lain. Semua itu diajari di mata-mata kuliah psisos ini. Dari mulai keahlian manajemen psikologi massa, resolusi konflik, intervensi sebuah kelompok, sampe pemetaan sebuah masyarakat bisa jadi keahlian-keahlian yang sangat bermanfaat dalam karya kalian di masyarakat setelah lulus kuliah.

Nah psikologi ini, setelah kalian masuk jurusan psikologi ini dan sudah tamat. Kalian akan mendapatkan beberapa keahlian dari jurusan psikologi ini, antara lain :
  1. Kemampuan Menganalisis Permasalahan Individual
Yang namanya sarjana, apalagi yang semasa kuliahnya bener-bener mendalami ilmunya, pasti punya kemampuan analisis masalah yang mumpuni di bidang ilmunya masing-masing. Nah, kalo untuk sarjana psikologi, ya pasti hal yang menjadi andalannya adalah daya analisisnya terhadap aspek individual dari pemilik masalah. Sebenernya udah jelas banget sih ini maksudnya, karena emang selama empat tahun, para mahasiswa psikolog tuh dilatih memahami permasalahan secara mendalam dan detil mengenai orang dan perilakunya. Bayangin aja, seluruh lulusan psikologi di Indonesia pasti pernah ngalamin berkali-kali disuruh bikin tugas analisis kepribadian, dari responden, tokoh film, tokoh sejarah, sampe diri sendiri. Kemampuan ini kesannya sepele tapi bakal jadi berguna banget dalam kehidupan interpersonal kalian setelah kuliah.
  1. Kemampuan Mengolah Data Kuantitatif dan Kualitatif
Selama kuliah jenjang sarjana di jurusan/fakultas psikologi kita tuh bakal dilatih terus penerus seputar metodologi dan analisis pengolahan data. Mulai data-data ringan macem hasil kuesioner buat 30 orang yang cuma isinya “setuju” atau “tidak setuju”, sampai data gede banget yang super kompleks multidimensional! Itu baru data kuantitatif, belum lagi data yang panjaaang banget tentang kehidupan beberapa orang pada populasi khusus yang menarik untuk dijadikan kasus. Data yang berisi narasi panjang dan menggali hal yang mendalam ini nih namanya data kualitatif. Dimulai dari proses pembuatan alat tes yang valid (bikin kuesioner, bikin panduan wawancara dan observasi, dsb), mengambil datanya di lapangan (nyebar kuesioner, wawancara, diskusi kelompok, observasi, dsb), mengolah data tersebut di komputer mulai dari urusan statistik sampe pengkodingan hasil wawancara, sampe ke tahap akhir yang berupa penulisan laporan hasil penelitian. Kalian bayangin aja tugas kaya gini ada lah minimal 2 biji setiap semesternya, pastinya kita makin jago dong secara ga sadar  dan kemampuan ini nih yang nantinya bakal banyak dibutuhkan di dunia profesional kerja.
  1. Kemampuan Membuat Modul Pelatihan/Program
Kemampuan ini dianggap salah satu yang paling penting dan “menjual” yang diharapkan dari seorang lulusan pendidikan psikologi, makanya penggemblengannya cukup keras nih. Jadi salah satu mata kuliah yang “ditakuti” sekaligus “digemari” juga lho saking tegang tapi serunya. Karena dalam membuat modul program/pelatihan, kita gak bisa asal-asalan bikin rangkaian aktivitas, tapi juga perlu tau bagaimana caranya mencapai tujuan kita, entah tujuannya itu adalah melatih kemampuan spesifik, meningkatkan motivasi kerja, dll. Tiga kemampuan di atas ini (A, B, C) sangat dibutuhkan sama masyarakat di banyaaakk banget sektor kehidupan, terutama yang ada manusianya! Jadi, selama masih ada manusia di dunia ini, pastinya lulusan-lulusan pendidikan psikologi tetep dibutuhin.
Dan masih banyak keahlian atau kemampuan yang kalian akan dapati saat kalian memilih dan lulus dari jurusan psikologi. Pasti kalian menjadi orang yang sangat hebat. Nah itulah sekian info mengenai jurusan psikologi ini.
Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Psikologi Anak"

Iklan Bawah Artikel