Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Budaya dan Sejarah di Jawa Tengah

isata Budaya dan Sejarah di Jawa Tengah - Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi yang memiliki segudang panorama dan pesona alam yang sangat menakjubkan bagi siapa saja yang melihat langsung keindahan wisata alamnya. 

Keindahan wisata di Jawa Tengah belum sepenuhnya terekspos ke masyarakat karena masih ada beberapa tempat wisata alam tersembunyi yang masih tersembunyi sehingga banyak para traveller bahkan masyarakat Jawa Tengah sendiri masih belum mengetahui objek wisata Budaya Dan Sejarah yang ada di Jawa Tengah tersebut.

Wisata Budaya dan Sejarah di Jawa Tengah


Jawa Tengah sendiri memiliki berbagai jenis objek wisata yang wajib kamu jelajahi jika sedang berlibur atau sedang berada di Jawa Tengah. Tur tersebut antara lain wisata budaya atau museum peninggalan sejarah. Adapun spot edit foto yang sangat instagramable. Namun khusus kali ini kami akan mengulas sebuah objek wisata sejarah yaitu Museum di Jawa Tengah.

Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dari abad ke-9. Salah satu kuil terindah di Asia Tenggara, telah menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1991. Prambanan merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi untuk melengkapi wisata budaya dan sejarah di Jogjakarta. 

Datang dan kagumi keindahan arsitektur candi, yang dibangun sebagai persembahan kepada tiga dewa utama Hindu (Trimurti) yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Jika mengacu pada Prasasti Siwagrha, nama asli Candi Prambanan adalah Siwagrha (Rumah Siwa), selain itu candi ini juga sering disebut Candi Loro Jonggrang.

Jika ingin mengunjungi Candi Prambanan perlu diketahui bahwa kompleks candi ini merupakan pembatas bagi Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta Yogyakarta yang terletak di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman Yogyakarta, sedangkan pintu masuknya terletak di Desa Tlogo. Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Keraton Yogyakarta

Yogyakarta adalah daerah yang kaya akan sejarah budaya Jawa dan Keraton Yogyakarta adalah contoh terbaik dari arsitektur Jawa yang dibangun dengan menggunakan konsep kosmologis Jawa. Hingga saat ini bangunan Kraton Yogyakarta difungsikan sebagai kediaman resmi Sultan dan rumah tangga keraton. 

Sebagai tempat wisata populer di Jogja, bagian dari Keraton Yogyakarta juga berfungsi sebagai museum. Di tempat ini pengunjung bisa melihat berbagai koleksi kesultanan, antara lain oleh-oleh dari raja-raja Eropa, replika Pusaka Keraton dan Gamelan. Keraton Jogja adalah bangunan khas Jawa yang cantik lengkap dengan aula mewah dan paviliun yang luas.

Monumen Palagan Ambarawa

Monumen ini dibangun untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Ambarawa pada 12-15 Desember 1945. Monumen ini sendiri dibangun pada tahun 1973 dan diresmikan pada tahun 1974. Peristiwa yang terjadi selama pertempuran tersebut dapat dilihat melalui relief yang ada di dalam bangunan tersebut. 

Selain itu, di tempat ini Teman Traveler akan melihat koleksi seragam tentara Jepang dan Belanda, senjata, serta kendaraan yang digunakan selama perang. Untuk bisa menikmati salah satu peninggalan sejarah ini, kamu hanya perlu membayar tiket sekitar Rp 5.000.

Lawang Sewu

Lawang Sewu yang artinya seribu pintu merupakan bangunan wisata sejarah di Semarang. Bangunan yang semula gedung perkantoran pada masa penjajahan Belanda ini dibangun pada tahun 1904. Proses pembangunannya memakan waktu empat tahun. Meski tak memiliki seribu pintu, gedung ini memang memiliki banyak jendela yang bentuknya mirip pintu, sehingga orang menyebutnya “Lawang Sewu”.

Desa Wisata Batik Kauman

Selain keris, batik juga merupakan salah satu warisan budaya yang menjadi salah satu identitas asli bangsa Indonesia oleh UNESCO. Salah satu sentra batik ada di kampung batik Kauman, Solo. Kampung wisata Batik Kauman telah menjadi pusat industri yang cukup besar baik di Solo maupun di Jawa Tengah. 

Lokasinya yang dekat dengan pasar Klewer membuat Kauman lebih mudah dijangkau karena berada di pusat kota Solo atau Surakarta. Desa wisata batik kauman ini menjadi yang pertama meramaikan perekonomian batik tulis di Jawa Tengah.

Candi Selogriyo

Nama Selogriyo berasal dari kata Selo yang artinya batu, dan Griyo yang artinya rumah. Jadi Candi Selogriyo bisa diartikan sebagai rumah yang terbuat dari batu. Candi ini dipercaya sebagai gambaran Gunung Mahameru, tempat bersemayam para dewa.

Museum Sonobudoyo

Lengkapi pengalaman wisata sejarah dan budaya Anda di Jogja dengan mengunjungi Museum Sonobudoyo. Konon inilah museum dengan koleksi budaya dan sejarah Jawa terlengkap di Indonesia setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.

Pada Tahun Berapakah Museum Sonobudoyo Didirikan?

Didirikan di Yogyakarta pada tahun 1924 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tanggal 6 November 1935. Peresmiannya ditandai dengan Candra Sengkala Kayu Kinayang Ing Brahmana Budha. 

Di Museum Sonobudoyo pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai koleksi dari bidang Teknologi, Geologi, Seni Rupa, Biologi, Keramologi, Etnografi, Filologi, Arkeologi, Numismatik, dan Sejarah. Karenanya, museum ini menjadi tempat wisata di Jogja yang wajib dikunjungi.

Benteng Willem

Benteng Willem I lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem oleh masyarakat Ambarawa dan sekitarnya. Disebut "Pendem" atau "Pendhem" karena sebagai taktik perang, benteng ini berada di bawah tanah. Destinasi wisata di Kota Ambarawa ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Dibangun pada tahun 1834 dan selesai pada tahun 1845.

Pada tahun 1840, ketika VOC masih berkuasa di Jawa, Ambarawa adalah kota tradisional antara Surakarta dan Semarang. Pembangunannya merupakan upaya Belanda untuk mengembangkan hubungan dengan Kerajaan Mataram. Harga tiket masuk ke lokasi ini sekitar Rp. 5 ribu saja.

Museum Kereta Api Ambarawa

Mengunjungi destinasi wisata Kota Ambarawa belum lengkap rasanya tanpa ke Museum Kereta Api. Museum Kereta Api Ambarawa terletak di Desa Panjang, Ambarawa. Pengoperasian tempat wisata ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jawa Tengah.

Keberadaan museum ini berawal dari kebutuhan Belanda untuk mobilisasi militer dan logistik di masa lalu. Jalur kereta api dibangun untuk menghubungkan Semarang dengan Benteng Willem. Konstruksi dimulai pada abad ke-18. Di museum ini Teman Traveler akan menemukan lokomotif uap kuno dengan harga tiket masuk antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 10.000.

Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi cagar budaya Hindu ini terdapat 9 candi lainnya. Candi peninggalan zaman Syailendra abad ke-9 ini pertama kali ditemukan oleh Sir Stamford Raffles pada tahun 1804. Karena berada di lereng gunung, suhu udara di gunung ini cukup sejuk, berkisar antara 19 hingga 27 derajat Celcius. Harga tiket masuk ke kawasan ini juga tergolong murah, sekitar Rp 7 ribu.

Candi Mendut

Candi Mendut terletak di Desa Mendut sekitar 38 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Jika dari Candi Borobudur, Candi Mendut hanya berjarak sekitar 3 km saja. Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut terletak dalam garis lurus dari utara-selatan. Candi Borobudur diduga memiliki hubungan yang erat dengan Candi Pawon dan Candi Mendut.

Apa Keunggulan Dari Destinasi Wisata Kota Gede?

Kota Gede

Kota Gede bisa menjadi destinasi wajib untuk menambah wawasan tentang sejarah. Kawasan inilah yang menjadi titik tolak kebesaran Kerajaan Mataram Islam yang dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. 

Kawasan wisata sejarah yang kaya akan situs-situs yang berdiri dan masih berfungsi secara sosial dan budaya, termasuk sentra kerajinan perak di sepanjang Jalan Kemasan hingga pertigaan Tegal Gendu. Ada pula Pasar Kotagede, pasar tradisional yang masih aktif sejak era Panembahan Senopati. 

Selebihnya, ada kompleks Masjid Agung Kotagede yang memiliki desain sesuai dengan lingkungan Keraton. Banyak yang bisa dilakukan di Kotagede, termasuk mengunjungi kompleks makam raja-raja. Demikian artikel tentang wisata budaya dan sejarah di Jawa Tengah.

Posting Komentar untuk "Wisata Budaya dan Sejarah di Jawa Tengah "

Iklan Bawah Artikel