Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Harus Meningkatkan Pendidikan

Pemerintah Harus Meningkatkan Pendidikan
Pemerintah Harus Meningkatkan Pendidikan
Pendidikan Memang Pemerintah harus menggunakan cara apa harus meningkatkan pendidikan agar menjadi pendidikan yang lebih baik seperti negara lain ? Nah semua pertanyaan itu akan kalian dapati di artikel ini. So, pastikan kalian membaca artikel ini sampai habis ya.
Dalam pendidikan hal yang sangat penting kita bahas dan yang akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan juga zaman yang di Indonesia agak sulit kita mengimbangi dimana perkembangan yang mendukung pendidikan yang masih tergolong rendah. Bagaimana bisa mengambil suatu perkembangan jika sesuatu yang tidak berkembang hanya menghasilkan pendidikan kita yang masih rendah, berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang ada di Indonesia untuk dapat menyelesaikan masalah itu.
Apa yang dimaksud dengan peningkatan pada pendidikan di Indonesia yang telah dilakukan akan tetapi masih belum dapat diberikan yang diberikan oleh Sebagai beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia salah satunya adalah upaya dengan memperbaiki dan memperbaiki kurikulum atau beberapa proyek yang sangat meningkat.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Indonesia harus melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian, Pemerintah diwajibkan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional bagi seluruh warga negara Indonesia. Sistem pendidikan nasional dimaksud harus mampu menjamin pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan, terutama bagi anak-anak, generasi penerus keberlangsungan dan kejayaan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai paket program pendidikan sebagai implementasi penggunaan anggaran pendidikan 20% dari APBN, implementasi di daerah-daerah yang masih sangat minim dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Program-program yang dibuat oleh pemerintah hanya menyetujui program tambal sulam (inkremental) dan tidak berkelanjutan (sustainable). Banyak sekolah, sekolah dasar yang rusak berat, dan hanya direhabilitasi melalui Biaya Orientasi Sekolah (BOS) dan berbagai paket program sejenis lainnya, memerlukan sarana dan prasarana pendidikan yang semakin baik. Banyaknya sekolah dasar yang menyebabkan anak-anak tidak memiliki pendidikan yang nyaman dalam proses pembelajaran. Sementara untuk anak-anak usai tersebut.
Pemerintah memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, perencanaan awal, dan persiapan prasarana minimal gedung sekolah yang layak, hingga mencapai berbagai fasilitas pendukung pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang berada di perkotaan, sekolah yang rusak berat dan masih belum bisa direhabilitasi sangat banyak ditemui, kebanyakan di daerah-daerah dipindahkan di Indonesia. Dengan kata lain, sekolah-sekolah di perkotaan saja kondisinya masih demikian, disediakan di pelosok Indonesia.
Selain itu, fasilitas dan prasarana fisik dan berbagai fasilitas pendukung pendidikan yang masih terbatas dan belum lengkap seluruh wilayah NKRI, kurikulum pendidikan dasar pun menjadi kendala. Kurikulum yang berubah seiring dengan pergantian pemerintahan menyebabkan anak-anak usia sekolah menjadi korbannya. Anak-anak usia sekolah merupakan anak-anak yang pikiran set berpikirnya belum terbentuk, anak-anak tersebut masih dalam keadaan amati dan tiru, belum sampai dalam modifikasi. Selain itu, beban kurikulum yang berat menyebabkan anak-anak yang kehilangan kreativitasnya hanya dibebani dengan mata pelajaran yang terkonsep dan berpola baku secara permanen. Terkait, apa yang bisa di sekolah, diakui yang ada di dirinya, tanpa kecuali.
Pemerintah harus menyadari bahwasanya anak-anak merupakan investasi masa depan sebuah bangsa. Merekalah yang kelak akan mengisi ruang-ruang proses berbangsa dan bernegara. Wajar saja kompilasi banyak orang menyeret agar anak adalah bibit-bibit atau tunas yang harus dipertimbangkan dan dipahami dengan baik. Merekalah pewaris masa depan, tulang punggung dan harapan bangsa dan negara ada di pundak mereka. Namun, harapan itu ternyata masih membentur tembok yang sangat besar. Ternyata masih banyak yang menemukan anak-anak yang tidak mampu berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya. Sering dijumpai karena anak-anak Indonesia harus berusaha mengemis demi menghidupi keluarga, melakukan tindak kriminal dan terlantar karena ketimpangan ekonomi. Tidak sulit pula untuk anak-anak yang membantah bentuk-bentuk kekerasan baik fisik maupun non fisik. Padahal, anak-anak Indonesia harusnya berada di rumah, belajar dengan baik dan menikmati tugas-tugas untuk tumbuh kembang diri mereka. Disinilah peran pemerintah harus ditingkatkan dalam rangka meningkatkan pendidikan anak-anak Indonesia.
Pendidikan Karakter merupakan proses yang disetujui peserta / anak didik agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Peserta didik diharapkan memiliki karakter yang baik memuat kejujuran, tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli, dan kreatif.
Pemerintah melalui Kemendiknas meluncurkan program pendidikan, yang dikenal dengan Pendidikan Karakter. Dominasi ranah kognitif dan psikomotorik harus disetujui, ranah afektif harus menjadi fokus utama. Terbentuklah manusia-manusia yang berkarakter luhung, berbudi pekerti tinggi. Manusia-manusia yang seharusnya mampu membawa bangsa Indonesia menjadi jauh lebih baik, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya tinggi.
Pendidikan karakter diperlukan untuk mencegah setiap tindakan-tindakan yang tidak dapat merusak pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, semua peran sangat diperlukan untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia agar pendidikan di Indonesia meningkatkan pemerataan, peningkatan dan perubahan yang signifikan. Pendidikan Karakter untuk memberikan pengetahuan tentang hal yang baik dan buruk, kemudian membuat hal yang baik menjadi suatu kebiasaan. Budaya ini harus dipelihara agar pendidikan di Indonesia berkembang dan bisa menjadi daya saing bagi pendidikan lainnya secara global.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Terkait pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka Pemerintah telah menyetujui melakukan amanat tersebut melalui berbagai pengembangan pendidikan yang lebih berkualitas melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan bahan ajar, serta bantuan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Namun, sejauh ini belum cukup dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Nah nih guys, saya akan jabarkan kepada kalian mengapa pendidikan di Indonesia itu menjadi terhambat atau menjadi rendahnya faktor pendidikan di Indonesia :
  1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
  1. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No. 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
  1. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal.
  1. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
  1. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.
Nah menurut saya juga ada beberapa cara yang bisa dijadikan untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia ini, yaitu:
  1. Perubahan Kurikulum Belajar
Kurikulum merupakan dasar atau jadwal pendidikan yang akan diajarkan oleh guru kepada peserta didiknya. Perubahan kurikulum ini bisa meningkatkan pendidikan namun dengan perubahan kurikulum ini kadang menimbulkan kontroversi bagi semua orang. Perubahan kurikulum ini harus dipertimbangkan dengan matang agar peserta didik dan pendidik bisa melaksanakannya dengan baik.
  1. Peningkatan Mutu Guru
Peningkatan mutu guru bisa dilakukan dengan penyeleksian guru pendidik sebelum mereka mengajar pada suatu sekolah. Dengan adanya seleksi yang tepat ini diharapkan guru benar-benar merupakan tenaga pilihan yang bisa membimbing muridnya dengan baik. Dan Insan Pendidikan Patut Mendapatkan Penghargaan Karena itu Berikanlah Penghargaan, “Manajemen Sumber Daya Manusia” mengatakan, penghargaan diberikan untuk menarik dan mempertahankan SDM karena diperlukan untuk mencapai saran-saran organisasi. Staf (guru) akan termotivasi jika diberikan penghargaan ekstrinsik (gaji, tunjangan, bonus dan komisi) maupun penghargaan intrinsik (pujian, tantangan, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan dan pengembangan karier). Manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang memiliki lima tingkatan (hierarchy of needs) yakni, mulai dari kebutuhan fisiologis (pangan, sandang dan papan), kebutuhan rasa aman ( terhindar dari rasa takut akan gangguan keamanan), kebutuhan sosial (bermasyarakat), kebutuhan yang mencerminkan harga diri, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat. Pendidik dan pengajar sebagai manusia yang diharapkan sebagai ujung tombak meningkatkan mutu berhasrat mengangkat harkat dan martabatnya. Jasanya yang besar dalam dunia pendidikan pantas untuk mendapatkan penghargaan intrinsik dan ekstrinsik agar tidak termarjinalkan dalam kehidupan masyarakat.
  1. Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Pada intinya bantuan ini dirancang pemerintah untuk membantu sekolah yang tidak mampu agar bisa menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yng layak dan dibutuhkan siswa didiknya. Namun kadang program ini disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga penyampaiannya masih belum optimal.
  1. Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Maju dan Layak
Bila mutu pendidikan di negara kita ingin maju maka sarana dan prasarana dari pendidikan tersebut harus ditingkatkan lebih baik lagi. Bila sarana pendidikan bagus dan modern maka siswa bisa melaksanakan pendidikan dengan nyaman. Kenyamanan mereka itulah yang menjadi kunci kesuksesan dalam proses belajar. Dengan diberlakukannya kurikulum 2004 (KBK), kini guru lebih dituntut untuk mengontekstualkan pembelajarannya dengan dunia nyata, atau minimal siswa mendapat gambaran miniatur tentang dunia nyata. Harapan itu tidak mungkin tercapai tanpa bantuan alat-alat pembelajaran (sarana dan prasarana pendidikan).
  1. Pemerataan Pendidikan
Pendidikan tidak hanya untuk mereka yang berada di kota namun didaerah terpencil juga harus mendapatkan pendidikan yang layak. Inilah yang menjadi tugas pemerintah untuk pemerataan pendidikan di semua wilayah.
  1. Bantuan Khusus Murid ( BKM )
Program pemerintah ini khusus untuk membantu biaya bagi murid yang tidak mampu agar bisa mengenyam pendidikan sama seperti anak lainnya.
  1. Kurangi dan Berantas Korupsi
Korupsi dalam dunia pendidikan dilakukan secara bersama-sama (Amin Rais menyebutnya korupsi berjamaah) dalam berbagai jenjang mulai tingkat sekolah, dinas, sampai departemen. Pelakunya mulai dari guru, kepala sekolah, kepala dinas, dan seterusnya masuk dalam jaringan korupsi. Sekolah yang diharapkan menjadi benteng pertahanan yang menjunjung nilai-nilai kejujuran justru mempertontonkan praktik korupsi kepada peserta didik.
Nah itu guys sekian informasi bagaimana pendidikan itu bisa terhambat dan bagaimana cara memajukan sebuah pendidikan di sebuah negara.
Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Pemerintah Harus Meningkatkan Pendidikan"

Iklan Bawah Artikel