Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Betul Membaca Buku Adalah Jendela Dunia

Apakah Betul Membaca Buku Adalah  Jendela Dunia



Apakah Betul Membaca Buku Adalah  Jendela Dunia 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semua nya, kembali lagi dengan saya si penulis artikel yang merupakan manusia biasa. Nah, dikesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah artikel kepada kalian, yang berjudul “ Membaca Buku, Jendela Dunia ? Apakah Betul ? “ Apakah membaca buku membuat kita tahu akan segala nya ?, Membaca buku membuat kita hebat ? Apakah membaca buku membuat kita menjadi seseorang yang berpengetahuan ? Nah guys semua jawaban itu akan terjawab di dalam artikel ini, nah pastikan kalian membaca artikel yang saya buat ini sampai habis ya ! Selamat membaca !

Buku adalah jendela dunia.


Kata-kata itu saya kenal pertama kali saat duduk di bangku SD. Kala itu, saat mampir di perpustakaan sekolah, saya m↗elihat poster berbingkai cantik. Tulisan dan ukurannya memang besar. Sengaja agar dapat dilihat jelas oleh para pengunjung perpustakaan.
Saya polos saja. Tidak berpikir dan berekspektasi lebih tentang tulisan itu. Toh, tujuan saya ke perpustakaan adalah membaca dan meminjam buku, bukan membaca poster-poster semangat tentang buku. Ya, begitulah saya menyebutnya. Poster-poster semangat tentang buku biasanya  berukuran A3. Tulisan dan gambarnya bagus, dipajang di dinding, bersanding kokoh bersama rak-rak yang berisi puluhan buku.
Dengan buku wawasan dan pengetahuan kita bertambah dengan internet dunia serasa menyatu, apapun yang ingin kita ketahui tentang berbagai peristiwa didunia bisa didapat dengan mudah melalu internet. Kembali ke soal buku, ditengah arus perkembangan teknologi yang dashyat saat ini ada sebagian yang menganggap buku sudah tidak cocok lagi ada didunia dan bisa diconverse ke ebook, namun perlu diketahui buku cetak dan buku digital memiliki aura yang berbeda, lebih berkesan apabila membaca buku versi cetak dan lebih puas itu menurut pandangan saya. 
Melihat buku-buku yang ditata rapi di rak-rak perpustakaan selalu membuat saya ‘ngiler’. Penasaran. Ingin rasanya membaca semua buku itu sampai habis tapi apa daya, maksimal peminjaman untuk anak kelas satu hanya satu buku. Takut hilang, kata petugasnya. 
“ Sekarang ini kan buku hanya jadi simbol gitu, ya. Bener gak ? Di era digital inikan sudah ada internet, dan orang pun sudah jarang yang membaca buku “, nah gitu kurang lebih perkataan dari guru sejarah ku di sekolah.
Lantas, jika memang buku kini hanyalah sebuah simbol yang harus diketahui, maka timbul sebuah pertanyaan besar di benak saya sang penulis : Masihkah Buku itu Menjadi Sebuah Jendela Dunia ?
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa buku itu adalah sebuah jendela dunia. Namun sepertinya, persepsi ini seakan gugur sedikit demi sedikit. Pendidikan kini tak melulu selalu diidentikkan dengan sebuah buku.
Buku merupakan jendela dunia sebab hanya dengan membaca kita dapat mengetahui segala sesuatu yang menakjubkan tentang dunia luar.

Membaca buku akan menambah pengetahuan anda tentang apa yang ada di dunia ini.

Misalnya saja anda membaca buku yang berisi tentang negara Indonesia dan sejarahnya mengenai bangsa Indonesia. Tentu saja guys itu akan menambah ilmu pengetahuan anda tentang negara Indonesia beserta dengan sejarah nya.
Kebiasaan dan kecintaan kita akan membaca buku di Negeri ini memang masih kurang jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di luar sana. Padahal nih sebenarnya membaca itu memiliki keuntungan yang sangat banyak lho guys, cuma kalian nya saja yang tidak menyadari nya !
Sedari awal memasuki bangku sekolah kita sangat diwajibkan untuk rajin membaca buku, karena sebuah manfaat nya yang bersifat jangka panjangnya. Salah satunya ketika sudah bekerja, membaca dapat memperluas relasi juga rezeki. Mengapa demikian? Semakin banyak wawasan yang Anda tahu, maka semakin banyak pula bahan pembicaraan yang akan Anda sampaikan.
Dengan buku kita akan belajar pengalaman hidup seorang bintang , tokoh terkenal atau artist melalui buku biografinya, kita akan disajikan rentetan perjalanan hidup sang tokoh suka duka, dimulai dari masa kecil hingga masa dewasa, bagaimana meraih prestasi yang dia capai dan lika liku hidup lainnya. Tentunya dengan belajar dari kisah hidup seorang tokoh terkenal kita akan semakin memahami realita didunia, belajar dari kesalahan tokoh tersebut, mengambil hikmah dan mengambil ilmu sang tokoh untuk diterapkan didunia kita. Selain itu buku juga bisa menjadi sumber inspirasi kita, mendorong kita untuk berkarya setelah dipicu dengan isi buku tersebut, lebih berkreasi dan inovatif dalam melakukan suatu tindakan. 
Dengan banyak membaca, maka kita bisa membedakan mana yang baik untuk kita ikuti dan mana yang tidak semestinya kita jalani.
“Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keungggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan"

Ternyata, buku tidak hanya dibaca.

Buku juga bisa diresensi atau diceritakan kembali. Jika untuk membaca bisa saya lakukan dengan senang hati, maka tidak untuk menceritakan kembali. Suatu hari, guru saya memberikan tugas untuk membaca buku cerita dan menceritakan kembali cerita dalam buku itu di depan kelas.
Gara-gara tugas itu, untuk pertama kalinya, ayah membelikan saya buku cerita. Saya senang sekali. Cinderella, judulnya. Tipis, hanya belasan lembar saja. Ceritanya pun mudah diingat karena saya pernah melihat versi film kartunnya di televisi. Sungguh strategi unik agar saya bisa bercerita lancar di depan kelas dan teman-teman
Ketika ingin mengetahui apa yang ada di dasar laut, anda juga tidak harus menyelam ke dasar laut untuk dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya. Anda cukup membaca tentang kelautan, dan pastilah anda akan mengetahui apa yang ada di dalam lautan tersebut. Juga ingin mengetahui isi perut bumi , anda cukup membaca tentang perut bumi.
Manfaat lainnya, buku bisa menjadi inspirasi juga agar kita menyukai dunia tulis menulis. Semisal setelah membaca buku Sejarah atau Dongeng, kita berkeinginan untuk membuat Novel yang terinspirasi dari buku tersebut. Bila kita ingin membuat Novel yang baik tentunya harus belajar menulis kan, disinilah kita akhirnya mencoba hal baru, belajar hal baru, mengembangkan dan menerapkan hal baru ini. Hidup kita menjadi tidak sia-sia karena setiap mampu diisi dengan berkarya dan berkarya.Dari Novel pula bisa kita kembangkan menjadi sebuah komik atau film, atau bisa dijadikan drama opera yang menarik dan bila kita berhasil mengembangkannya ,sekali lagi kita telah berhasil mencoba hal baru, hidup lebih berwarna dan tidak monoton.
Sungguh kolaborasi yang menguntungkan. Saya yang penyuka buku, merasa mendapatkan kesempatan untuk membaca buku setiap saat sekaligus mempelajarinya lebih dalam. Demikian pula dengan pelajaran lainnya. Saya merasa aman ketika sudah membaca buku tentang pelajaran yang akan diterangkan oleh guru di depan. Ternyata, untuk mengingat pelajaran, saya tidak perlu susah-susah menghapal, hanya perlu membaca berulang.
Kembali ke Buku lagi, disisi lain dengan terus eksisnya buku yang diparalel dengan budaya gemar membaca maka industry percetakan dan penerbitan pun akan terus berputar dan bangkit tumbuh bersama, makin banyak penulis-penulis handal yang berkarya dan karyanya bisa popular ke luar negeri serta diadaptasi menjadi sebuah film yang menarik. Mungkin juga dengan adanya gemar membaca aksi kekerasaran antar pelajar atau masyarakat bisa direduksi karena masyarakat semakin pintar dan kritis..Buku juga bisa digunakan sebagai media tempat curahan semua pemikiran kita dan pandangan kita terhadap suatu hal, media menyampaikan ide dan gagasan kita, serta tempat mengekspresikan segala hal yang ada dipikiran, bila semuanya bisa ditumpahkan menjadi bentuk tulisan atau buku bukankah akan melegakan, disamping itu juga bisa bermanfaat bagi orang lain yang membacanya. Walaupun teknologi mulai menggerus keberadaan buku, namun selama orang masih gemar menulis maka buku akan tetap ada. Tanpa buku kehidupan terasa tak lengkap.

Perpustakaan tidak pernah main-main dengan peraturan yang dibuatnya.

Hal itu dilakukan untuk melindungi buku-buku koleksinya agar dapat dibaca oleh semua anggota. Pernah, saat kuliah, teman satu angkatan saya lupa mengembalikan buku perpustakaan saat liburan semester. Akibatnya, dia harus membayar denda sampai sekian ratus ribu rupiah. Ada juga yang menghilangkan buku, sehingga terpaksa harus mengganti dengan buku yang sama persis.
Sepanjang umur bergelut dengan buku, banyak sekali manfaat yang didapatkan. Rugi? Siapa bilang? Sama sekali tidak. Buku mengajari kita dengan caranya sendiri. Berawal dari rasa ingin tahu sampai akhirnya kita paham. Bermula dari kegalauan sampai akhirnya kita bisa tersenyum senang.
Melalui buku, pengalaman dan pengetahuan bisa Anda dapatkan sekaligus. Pernahkah Anda merasa terkagum-kagum dan menjadi lebih semangat karena buku motivasi? Hal ini dikarenakan buku bisa melatih imajinasi alam bawah sadar, memacu tujuan hidup, memperluas pemikiran, serta beberapa manfaat lainnya seperti berikut ini:
  1. Lebih Fokus dan Mudah Berkosentrasi
Dengan membaca, secara tidak langsung kita mengurangi resiko kebodohan. Karena saat membaca, Anda akan menemukan informasi-informasi yang tidak akan didapatkan oleh orang yang tidak gemar membaca. Hal ini tentunya juga memengaruhi tingkat konsentrasi dan membuat Anda lebih fokus dalam melihat dan memahami sesuatu.
  1. Menghilangkan Gejala Insomnia
Banyak yang kesulitan mencari cara untuk menghilangkan gejala insomnia. Padahal gejala insomnia (kesulitan tidur di malam hari) bisa dihilangkan dengan membaca. Saat mata sudah lelah membaca, Anda akan tertidur dengan sendirinya. Insomnia bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan, selain dapat meningkatkan resiko kematian, penurunan konsentrasi, juga dapat membuat Anda menjadi sosok yang pelupa.
  1. Meningkatkan Percaya Diri
Saat Anda memiliki banyak wawasan, Anda takkan khawatir lagi ketika harus bercerita atau menjelaskan tentang pekerjaan yang Anda kerjakan di depan banyak orang. Hal ini tidak hanya terjadi pada pribadi extrovert, tapi juga introvert. Betapa menyenangkan ketika tidak lagi takut berbicara karena perbendaharaan kata dan wawasan yang semakin luas. Ada kepuasan tersendiri jika apa yang Anda tulis dan Anda sampaikan bisa bermanfaat bagi orang lain, bukan?
  1. Memiliki Analisis Yang Kuat
Semakin paham akan isi suatu bacaan, Anda akan merasa lebih kritis & kemampuan dalam menganalisa sesuatu hal meningkat dari biasanya. Kebanyakan orang yang tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat disebabkan jarang membaca karena merasa apa yang disampaikan tidak bersinggungan dengan topik yang dibicarakan. Sebaliknya, dengan sering membaca tanpa disadari Anda akan lebih berani mengemukakan pendapat, dalam rapat penting sekalipun.
  1. Meningkatkan Kreativitas
Semakin banyak perbendaharaan kata yang dikuasai, semakin kreatif juga Anda. Kreativitas seorang yang gemar membaca tidak hanya dirasakan dalam bentuk tulisan, tapi juga berdasarkan keputusan yang dibuat.
Nah itu lah sekian pembahasan saya mengenai artikel “ buku “ ini. Jadi ini bisa kalian baca di web yang tersedia disini.
Dan saya aja memberikan nasihat serta saran kepada kalian semua


Membaca tidak mengenal usia dan waktu.

Tidak ada istilah berhanti untuk menggali ilmu. Seandainyapun kita diberitahukan bahwa besok akan mati, maka kita harus tetap terus belajar.

Kunci agar kita selalu mau belajar adalah jangan pernah menganggap diri kita selalu pintar. Anggaplah diri kita selalu kurang. Sehingga, kita akan selalu haus akan ilmu pengetahuan. Ingatlah, bahwa setiap hari ilmu di dunia akan selalu bertambah dan berubah mengikuti perkembangan jaman. Membaca tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu. Walau ajal menjemput, tak kenal kata menyerah untuk belajar. Salah satunya adalah membaca, dengan membaca maka pengetahuan bertambah. Sudah pasti, orang yang rajin membaca adalah orang pintar. Tanpa membaca buku, tanpa ada buku, dunia akan bodoh, dan buta huruf semakin banyak. Buku dapat dibaca bila ada kemauan menjadi pintar, buku yang baik dapat dicetak apabila artikelnya memuat wawasan yang dapat diterima akal sehat pembaca sebagai penerima informasi. Maka, teruslah menjalin persahabatan yang erat dengan buku. Rasakan kehadiran buku sebagai jendela untuk kita melihat masa depan. 
Semoga saran saya beserta saran bapa tadi itu hampir sama, saya mengucapkan terima kasih pak jurnalisme deh.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posting Komentar untuk "Apakah Betul Membaca Buku Adalah Jendela Dunia "

Iklan Bawah Artikel