Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peluang Usaha Pupuk Organik Dan Cara Pembuatannya

Peluang Usaha Pupuk Organik Dan Cara Pembuatannya

Peluang Usaha Pupuk Organik Dan Cara Pembuatannya - Peningkatan kesadaran akan kesehatan dan mutu buah atau tanaman memerlukan pupuk alami yang bermanfaat bagi kesuburan guna meningkatkan mutu dan mutu tanaman tersebut. 

Saat ini Usaha Pupuk Organik atau pengolahan kompos sebagai pupuk alami mulai berkembang. Umumnya sampah merupakan sisa dari proses akhir yang dibuang sehingga biasanya tidak terpakai dan seringkali menjadi masalah lingkungan. 

Namun jika kita menganggap bahwa sampah merupakan sumber bahan baku untuk kepentingan produk selanjutnya, maka makna sampah akan bergeser sebagai sumber bahan baku yang potensial. Perubahan framing tentang sampah sangat menentukan hasil akhir sampah, apakah akan menjadi bahan yang berguna atau menjadi masalah. 

Kemudian pembingkaian sampah yang tepat akan memuliakan fungsi sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan tentunya untuk sampah organik, atau sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan, kita bisa mengubahnya menjadi bahan yang bermanfaat, salah satunya adalah kompos organik.

Cara Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos

Berkaitan dengan hal tersebut, banyak teori dan praktek yang telah berhasil mengolah sampah organik menjadi kompos, dan ternyata prosesnya sangat mudah dilakukan, baik sendiri maupun secara berkelompok. Asalkan ada kemauan yang kuat dari semua calon penghasil sampah organik. baik dari rumah tangga maupun industri.

Kenali pupuk organik

Seperti namanya, pupuk organik diartikan sebagai pupuk yang berasal dari penguraian bahan organik di alam seperti tumbuhan atau hewan. Pupuk ini umumnya bisa berbentuk padat atau cair, tergantung cara mengolahnya. 

Untuk membuat pupuk organik, Anda bisa memanfaatkan sisa-sisa limbah alam yang ada di sekitar rumah Anda, seperti daun, rumput, bulu hewan, sisa makanan yang busuk, dan kotoran hewan peliharaan.

Keunggulan Pupuk Organik

  • Menjaga kesuburan tanah untuk waktu yang lama

  • Ramah lingkungan

  • Nutrisi yang terkandung dalam pupuk ini lebih lengkap

  • Mampu menyerap air dengan baik

  • Mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah

Kekurangan Pupuk Organik

  • Selain kelebihannya, pupuk organik juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:

  • Sulit untuk menentukan kandungan nutrisi dan jika ada, relatif kecil

  • Tingkat kelarutan tidak dapat langsung diserap tanaman, terutama dalam jangka pendek

  • Proses penguraian yang panjang

  • Anda harus mengolahnya dari bahan organik terlebih dahulu sehingga kurang efisien dari segi waktu

Selanjutnya kami sajikan langkah-langkah pengelolaan sampah organik yang kami kemas dalam 7 langkah cara mengolah sampah organik menjadi kompos.

Jenis Pupuk Organik

Secara umum jenis pupuk organik dibedakan dari bentuk dan sumber penyusunnya. Jika dilihat dari bentuknya, pupuk organik setidaknya memiliki dua jenis, yaitu pupuk organik padat dan pupuk cair. Sedangkan dilihat dari sumber penyusunnya, pupuk organik dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu kompos, hijau, dan pupuk kandang.

Untuk pembahasan kali ini, CekAja akan menjelaskan jenis-jenis pupuk organik berdasarkan sumber penyusunnya saja. Tanpa basa-basi, berikut penjelasan masing-masing tentang kompos, penghijauan, dan pupuk kandang.

Kompos

Kompos adalah pupuk yang berasal dari bahan organik pelapukan. Pelapukan ini dapat terjadi melalui proses biologis dan bantuan organisme pembusuk. Organisme yang membusuk itu sendiri dapat berupa mikroorganisme (bakteri atau jamur), dan makroorganisme (cacing tanah).

Jika dilihat dari cara pembuatan pupuk organik yang satu ini, setidaknya ada dua metode yang dapat digunakan dengan teknologi pengomposan, yaitu metode aerob (melibatkan udara) dan anaerob (tidak melibatkan udara).

Pupuk Hijau

Berbeda dengan kompos, bahan yang digunakan untuk membuat pupuk hijau berasal dari hasil pelapukan tanaman, yang hanya akan menggunakan bagian tanaman yang berwarna hijau. Legum atau legum dan tanaman air merupakan tanaman yang paling sering digunakan untuk membuat pupuk hijau. Keduanya dipilih karena dianggap memiliki kandungan nitrogen yang tinggi dan mudah terurai di dalam tanah.

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Pupuk Kandang?

Pupuk Kandang

Jika pupuk hijau menggunakan sisa pelapukan tanaman, sedangkan pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang terbentuk dari kotoran hewan. Cara membuat pupuk organik yang satu ini sebenarnya cukup mudah, hanya saja Anda harus memperhatikan jenis pupuk yang digunakan sendiri. 

Secara umum, kotoran hewan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Kotoran hewan yang memiliki urine seperti sapi dinilai memiliki waktu dekomposisi yang lebih lama.

Hal ini dikarenakan kandungan nitrogennya yang rendah. Sedangkan kotoran hewan yang tidak kencing memiliki jangka waktu penguraian yang lebih cepat karena kandungan nitrogennya yang tinggi.

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Hewan

Cara membuat pupuk organik juga biasanya bisa dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan, tergantung dari jenis hewan itu sendiri seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya. Anda bisa menyiapkan beberapa bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk ini.

Bahan yang dibutuhkan

  1. Kotoran hewan bisa menggunakan kotoran sapi sebanyak 200 kg

  2. Arang sekam yang sudah dibakar secukupnya

  3. Jerami yang sudah dibentuk sekitar 10 cm (sesuai selera)

  4. 20 liter air

  5. 5 sendok makan EM4

  6. Dedaunan secukupnya atau gunakan serbuk gergaji

  7. 5 sendok makan gula pasir

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Hewan

Siapkan media pembuatan pupuk dan letakkan di tempat yang sejuk tanpa terkena sinar matahari langsung atau air hujan. Buat larutan pengurai dari campuran EM4, gula, dan air. Campur kotoran hewan dengan arang sekam dan aduk rata. Taburkan pengurai ke dalam larutan kotoran hewan secukupnya dan aduk hingga rata.

Taburkan jerami, dedak, dan daun atau serbuk gergaji sebagai lapisan kedua, lalu siram dengan dekomposer yang sudah jadi. Tutupi bahan dengan rapat dengan jerami atau bisa juga dengan karung goni. Aduk campuran pupuk ini secara merata pada hari kedua dan tutup kembali dengan rapat

Cek hasil adonan secara berkala, jika tangan menjadi sangat panas saat mengaduk adonan pupuk ini pertanda pupuk belum siap pakai. Cek kembali di hari keempat, biasanya saat mengaduk adonan pupuk dengan tangan tidak akan terasa sepanas sebelumnya. Jika demikian, berarti pupuk organik sudah siap untuk Anda gunakan.

Bagaimana Langkah-langkah Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos?

Pemilahan sampah

Sampah dipisahkan antara sampah organik (bahan dasar kompos) dan sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng). Kompos yang berkualitas baik adalah kompos yang tidak tercampur dengan sampah anorganik karena jika dicampur dengan sampah anorganik hasilnya tidak akan maksimal.

Pemotongan bahan organik

Langkah selanjutnya, sampah organik dicincang atau dipotong kecil-kecil. Proses ini dilakukan agar sampah mudah dan cepat terurai menjadi kompos. Proses pencacahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pembuatan pupuk organik agar lebih mudah dan cepat.

Kompilasi

Komposisi bahan dasar kompos bisa bermacam-macam, bahan dasar pembuatan kompos biasanya dibuat dengan komposisi sampah organik sebagai bahan dasar 70–80 persen, tanah 10–15 persen, dan bahan tambahan 10–15 persen, hal ini bahan tambahan bisa berupa gabah, dedak, kotoran ternak atau kompos yang sudah jadi.

Mencampur atau mengaduk

Proses ini dilakukan seminggu sekali, yaitu dengan membalik sampah dari lapisan paling bawah ke atas kemudian diaduk hingga merata. Ini berguna untuk menghilangkan panas berlebih, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan, meratakan proses pelapukan, mendistribusikan air secara merata, dan membantu menghancurkan bahan organik secara efektif.

Percikan

Tumpukan kompos harus dijaga dalam kondisi kelembaban yang cukup, oleh karena itu dilakukan proses penyiraman bila tumpukan kompos terlalu kering. Cara pengecekan kelembaban kompos hanya dengan menahannya.

Jika saat diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan kompos harus disiram dengan air secukupnya. Penyiraman dengan menggunakan air cucian beras akan lebih baik karena dapat menambah unsur glukosa pada kompos.

Pematangan

Proses pemasakan kompos berbeda-beda tergantung dari bahan dasar organik pembuat kompos, cuaca dan pengolahan yang dilakukan. Proses pemasakan berkisar antara 20–40 hari menggunakan aktivator, sedangkan sekitar 2–6 bulan jika ditimbun secara alami. 

Apabila bagian atas tumpukan terlihat busuk maka volume sampah akan menyusut kurang lebih 30-40 persen dari volume awal dan kompos berwarna kehitaman, jika ciri-ciri kompos yang baik terlihat maka kompos tersebut siap dipanen yaitu coklat kehitaman warna berbau seperti bau selotip.

Penyaringan

Proses penyaringan atau sortasi dilakukan untuk memisahkan bahan jadi dari bahan yang belum terurai. Kompos yang baik adalah kompos yang terurai seluruhnya, tidak berbau, dan berwarna coklat kehitaman. 

Agar lebih mudah menjual kompos, Anda bisa mengemasnya ke dalam karung dan menjahitnya. Demikian artikel tentang peluang usaha pupuk organik dan cara pembuatannya semoga dapat bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Peluang Usaha Pupuk Organik Dan Cara Pembuatannya"

Iklan Bawah Artikel