Tugas Terakhir Membahagiakan Orang Tua
Tugas Terakhir Membahagiakan Orang Tua
Banyak nya tugas sang anak untuk sekolah, tapi tak lain halnya dengan penting memenuhi tugas sang anak kepada orang tua nya, yaitu membahagiakan orang tua nya selalu.Membuat orang tua bahagia, hal itu jelas jadi harapan dan impian kita semua. Mungkin kita memang belum jadi anak yang sepenuhnya berbakti dan sempurna di mata orang tua kita. Tapi kita rela untuk melakukan berbagai hal dan bekerja lebih keras untuk membuat hidup orang tua yang lebih baik.
Mungkin saat ini kamu bukanlah pribadi yang memiliki banyak waktu luang. Jangankan menyempatkan diri mengobrol bersama keluarga, meluangkan waktu untuk diri sendiri saja rasanya begitu susah.
Sibuk mengejar mimpi, kamu tidak sempat lagi melihat senyum di wajah orangtua yang kamu cinta. Padahal niatmu berusaha keras adalah untuk membanggakan mereka. Dan berapa lama lagi sih waktu yang kamu punya untuk mengukir sebanyakah kita berpikir kalau cara membahagiakan orang tua adalah dengan materi. Melimpahi hidupnya dengan uang dan semua hal yang bersifat kebendaan. Tapi membahagiakan orang tua tak harus dengan materi. Bahkan kita tak perlu menunggu kaya untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
Sibuk mengejar mimpi, kamu tidak sempat lagi melihat senyum di wajah orangtua yang kamu cinta. Padahal niatmu berusaha keras adalah untuk membanggakan mereka. Dan berapa lama lagi sih waktu yang kamu punya untuk mengukir senyum di wajah mereka ?
Ayah dan ibumu tentu tidak pernah mengatakan padamu betapa banyak yang harus mereka korbankan untuk membesarkan anak kesayangannya. Malam-malam yang tadinya bisa dilewati dengan tenang kini terganggu dengan tangis bayi mungil kelaparan. Mereka juga harus berhemat demi memastikan kaleng susumu masih cukup sampai akhir bulan. Semua ini disimpan jadi rahasia karena mereka tak ingin kamu merasa berhutang pada orangtua.
Bisa jadi pulangnya ayah di tengah malam, dikarenakan pekerjaan tambahan yang dia ambil untuk menambah uang karena bajumu yang terlalu cepat kekecilan. Selepas masa kecil, kebutuhanmu pun kian memuncak. Kini tidak hanya harus berjibaku membeli popok dan membayar uang imunisasi saja, mereka juga harus memikirkan besaran uang sekolah yang harus dibayar tepat pada waktunya.
Orang tua kita mungkin tak pernah menuntut atau meminta apapun dari kita. Tapi orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup. Kasih sayang mereka memang tak pernah kita balas sepenuhnya. Sudah banyak pengorbanan dan hal-hal yang mereka lakukan untuk kita. Dan kita sebagai anak, memberi perhatian walau sedikit sudah jadi bentuk bakti kita sendiri
Hari-hari kita memang akan selalu sibuk. Aktivitas dan rutinitas yang padat selalu menguras energi dan waktu kita setiap harinya. Tapi kita tak pernah bisa tahu soal rahasia usia dan waktu. Jangan sampai karena kita terlalu sibuk mengurus diri sendiri jadi lupa dengan orang tua yang juga makin bertambah usia. Tak bisa kita cuma terus menunggu untuk bisa benar-benar kaya raya baru membahagiakan orang tua. Bukan kekayaan kita yang diminta orang tua. Melainkan kasih sayang dan cinta kita yang paling diharapkannya.
Cara untuk membahagiakan orang tua itu ada banyak sekali.
Melakukan yang terbaik di hidup ini dan jadi orang yang sukses termasuk cara kita untuk membahagiakan orang tua. Menjaga nama baik orang tua dan keluarga pun bisa jadi cara untuk membuat orang tua merasa bahagia. Mengajaknya mengobrol atau jalan santai di dekat rumah pun sudah bisa jadi bukti kita mencintainya. Menyisihkan sedikit waktu dan kesempatan untuk hadir di dekat orang tua jadi cara paling sederhana sekaligus tak ternilai untuk membahagiakan orang tua.
Setiap anak memilikinya. Meminta orangtua membelikan barang impian hingga memaksa-maksa. Karena itu, orangtua berjuang tak hanya demi memenuhi kebutuhanmu. Mereka pun akan membanting tulang demi bisa memenuhi keinginanmu.
Bagi kedua orangtua tidak ada yang lebih melegakan dari tergenapinya semua kebutuhan dan keinginan sang anak. Walau harus menahan rasa lapar dan mengesampingkan semua kehendak, tapi itu semua tidak akan dilihat sebagai bentuk kerugian. Pengorbanan dan ketulusan mereka seringkali terpancar lewat kalimat seperti:
Udah dimakan aja sama kamu, Ibu masih kenyang kok.”
“Mas dulu aja yang beli baju, ntar kalau ada sisa uang baru Bapak.”
Terkesan sederhana memang, tapi jika semua itu dilakukan karena rasa cinta yang begitu dalam untukmu. Mereka memprioritaskan semua yang berkaitan dengan sang anak di atas segala hal. Sebesar apapun keinginan atau kebutuhan orangtua, bila itu berbenturan dengan kepentingan si buah hati maka mereka tak akan ragu memundurkannya ke belakang
Orang tuamu tidak selalu memiliki cukup uang ketika kamu datang dengan deretan kemauan. Ingin dibelikan sepatu baru, Play Station, atau mungkin laptop seperti milik sepupumu. Mereka tak akan langsung bilang ‘Tidak’, namun sebisa mungkin akan berusaha membelikannya untukmu. Tidak ada alasan yang lebih dalam, keduanya hanya ingin mencetak rasa bahagia di wajah anaknya yang mereka begitu cinta
Jika mau sedikit saja membuka corong ingatan, tentu akan ada sangat banyak jejak perjuangan orang tuamu di dalam sana. Baju yang kamu kenakan kini, rumah yang di tinggali hingga saat ini, bahkan sampai lembaran ijazah dengan namamu itu semua adalah bukti rasa cinta mereka kepada anaknya. Sebisa mungkin orang tua selalu berusaha memberikan kenyamanan kepada darah daging yang begitu dikasihi.
Kini anaknya yang mungil sudah bermetamorfosis jadi pria atau wanita dewasa. Kamu juga telah memiliki kemampuan untuk membahagiakan mereka. Di tubuh yang semakin sudah renta, mereka butuh pundakmu yang kuat untuk bersandar hingga waktu menutup mata itu tiba. Isilah kesempatan itu dengan usaha sebaik-baiknya.
Jika mau sedikit saja membuka corong ingatan, tentu akan ada sangat banyak jejak perjuangan orangtuamu di dalam sana. Baju yang kamu kenakan kini, rumah yang di tinggali hingga saat ini, bahkan sampai lembaran ijazah dengan namamu itu semua adalah bukti rasa cinta mereka kepada anaknya. Sebisa mungkin orangtua selalu berusaha memberikan kenyamanan kepada darah daging yang begitu dikasihi.
Kini anaknya yang mungil sudah bermetamorfosis jadi pria atau wanita dewasa. Kamu juga telah memiliki kemampuan untuk membahagiakan mereka. Di tubuh yang semakin sudah renta, mereka butuh pundakmu yang kuat untuk bersandar hingga waktu menutup mata itu tiba. Isilah kesempatan itu dengan usaha sebaik-baiknya.
Kesibukan melakoni pekerjaan atau tugas kuliah tak ayal membuatmu tak lagi cukup waktu untuk bercengkerama dengan orang tua. Sepulangnya kamu dari segala aktivitas harian, hal yang paling diinginkan adalah selimut hangat dan empuknya peraduan. Kamu lupa, bahwa mereka ingin pula kamu ajak bicara, mendengarkan cerita anaknya.
Di akhir pekan pun kamu sudah sibuk dengan aneka janji pergi bersama teman terdekat atau pasangan. Menghabiskan malam sampai pagi hari dilakukan, demi melepas penat karena harus berjibaku dengan target pekerjaan yang memusingkan. Lagi-lagi kamu lupa, bahwa di rumah sana ada orang tua yang kebahagiaannya menjadi tugasmu yang tidak boleh terlupa.
Memang bukan salahmu menghabiskan banyak waktu meraih cita-cita dan berteman sebanyak-banyaknya. Ayah dan ibu juga akan merasa senang melihat keberhasilan yang diukir oleh anak tercintanya. Namun yang jadi pertanyaan, sudahkah kamu menyediakan cukup waktu dan tenaga untuk membahagiakan mereka?
Orang tua jelas tidak akan menuntut banyak dari anaknya. Di hari tua, hal yang paling mereka inginkan adalah topangan menjalani sisa hari yang dipunya. Perhatian dan kasih sayang yang kamu berikan akan jadi bentuk balasan yang paling dirindukan. Mengusap punggung ibumu yang sedang batuk karena kesehatan yang menurun atau sekedar mendengar cerita masa muda ayah sudah cukup membuat mereka tersenyum.
Untuk itu selagi masih ada waktu dan kesempatan, cobalah untuk lebih banyak mengukir bahagia di wajah yang semakin menua itu. Karena jika hari terakhir mereka datang kamu tidak akan pernah menyesal karena belum sempat membahagiakan bapak dan ibumu. Untuk semua yang telah mereka lakukan, buatlah mereka bahagia selagi masih ada masa tersisa.
Setiap orang tua pasti akan melakukan apa saja untuk melihat kebahagiaan anaknya. Bagaimana dengan anak? Tentunya kita juga ingin melihat orang tua kita bahagia, bukan? Lalu bagaimana caranya? Apa saja yang bisa kamu lakukan untuk membahagiakan orang tua?
- Berikan kejutan untuk orang tua pada saat yang tak mereka duga
Memberikan kejutan-kejutan spesial kepada orang tercinta tidak perlu pada hari yang spesial. Kamu bisa memberikan hadiah-hadiah kecil kepada orang tua pada hari biasa. Yang membuat orang tua senang adalah niat kamu yang menunjukkan kepedulian dan rasa sayangmu, bukan nilai hadiahnya itu sendiri.
- Tunjukkan kepada orang tua bahwa kamu memiliki tekad dan mau berusaha
Tekad dan kemauan untuk bekerja keras lebih penting dibandingkan faktor-faktor lainnya, seperti kepintaran misalnya. Untuk membuat orang tuamu bangga dan bahagia, kamu tidak perlu menjadi yang terbaik di kelas atau mendapatkan A untuk semua mata pelajaran. Yang orang tua ingin lihat adalah kamu mau berusaha dan memberikan yang terbaik bagi mereka, itu saja sudah cukup.
- Hidup rukun dengan Kakak atau adik
Percaya atau tidak, saling menyayangi antar saudara juga dapat membuat orang tua bahagia. Mengapa? Karena banyak keluarga yang hidupnya tidak rukun dan diwarnai dengan banyak konflik serta masalah. Jika antar saudara saling menyayangi, maka orang tua tidak perlu cemas karena pastinya kalian akan saling menjaga dan mendukung pada saat dibutuhkan.
- Luangkan waktu untuk menghubungi mereka
Jika kamu sedang atau sudah tak hidup satu atap dengan orang tuamu lagi, kamu bisa membahagiakan mereka dengan meluangkan waktu untuk menghubungi mereka. Mendengar suaramu saja dan mengetahui kamu menanyakan kabar mereka sudah membuat mereka merasa bahagia.
- Tetap menjaga sikap sopan dan santun
Hubunganmu dengan orang tua memang sangat dekat, namun bukan berarti kamu dapat bersikap seenaknya terhadap orang tua. Sopan santun tetap perlu dijaga saat bersama orang tua.
- Jika mereka melakukan kesalahan, maafkanlah mereka
Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk orang tuamu dan kamu sendiri. Ada saatnya mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang membuatmu kecewa. Jika ada perbuatan-perbuatan mereka yang kurang berkenan di hatimu, maafkan mereka. Ingatlah bahwa kamu juga pasti sering menyakiti hati mereka sebagai anak, tetapi mereka sebagai orang tua pasti selalu memaafkan anaknya.
Hargai perbedaan yang ada di antara kalian
Orang tua dan anaknya tumbuh pada zaman yang berbeda, jadi kamu harus dapat memaklumi dan menghargai jika terdapat perbedaan-perbedaan di antara kalian. Perbedaan paling mencolok biasanya adalah mengenai selera, seperti selera musik dan pakaian. Tidak perlu kamu mencela selera mereka dengan mengatakan bahwa mereka norak atau kampungan.
Selain itu, mungkin saja cara berpikir orang tuamu masih cara berpikir orang pada zaman mereka tumbuh dewasa, yang mungkin saja terasa sangat kolot jika dibandingkan dengan kita. Kamu juga harus bisa menghargai cara mereka berpikir. Ingatlah bahwa walaupun mungkin mereka kolot, mereka sudah menjalani kehidupan ini lebih lama dari kamu, mereka sudah banyak makan garam, nasihat-nasihat yang mereka berikan pastilah hanya demi kebaikanmu.
Bersyukurlah kalau saat ini kita masih punya kesempatan membahagiakan ibu dan ayah. Walau kita belum kaya, kita masih punya waktu untuk menciptakan kenangan dan momen-momen baru. Dan kalau pun kita sudah kaya, kita tetap bisa berusaha untuk rendah hati dan hidup sederhana secukupnya seperti yang selama ini diajarkan oleh orang tua kita.
Doa orang tua juga jadi pintu keberkahan kita. Semoga kedua orang tua kita selalu diberi kesehatan, ya semuanya. Dan semoga kita bisa memanfaatkan setiap detik dan waktu hidup kita yang berharga untuk jadi kebanggaan keluarga.
Posting Komentar untuk "Tugas Terakhir Membahagiakan Orang Tua"
Silakan berkomentar di mukhlas.com Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu oleh admin. Komentar yang melanggar peraturan tidak akan dipublikasikan.