Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan di Sekolah Dasar

Pendidikan di Sekolah Dasar

Pendidikan di Sekolah Dasar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, halo apa kabar semua nya ? Saya harap kalian baik – baik saja ya guys. Semoga kalian tetap bahagia dan selalu sehat wal 'afiat. Alhamdulillah.
Sedikit info untuk kalian mengenai pendidikan yang berada di jenjang Sekolah Dasar. 
Bidang pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dalam membangun sebuah negara.

Negara yang maju dapat dipastikan memiliki sistem dan kualitas pendidikan yang sangat baik. Ini dikarenakan bidang pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.
Sejak dilaksanakannya Program wajib belajar 9 tahun, fungsi Pendidikan Dasar telah mengalami perubahan mendasar. Pendidikan dasar tidak menjalankan fungsi terminal, melainkan fungsi tradisional. Artinya, bagi setiap anak usia sekolah (6-13 tahun), menamatkan pendidikan sekolah dasar bukan lagi kondisi akhir dari pendidikan formal yang diharapkan, melainkan sebagai tujuan antara karena setelah itu mereka akan melanjutkan jenjang selanjutnya yaitu sekolah menengah dan sekolah tinggi.
Di Indonesia sendiri, pendidikan formal dibagi dalam beberapa jenjang yaitu, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah dan Pendidikan tinggi. Pendidikan dasar sangat mempengaruhi jenjang pendidkan menengah dan tinggi. Karena pendidikan menengah dan tinggi merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari pendidikan dasar.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Fungsi utama dari pendidikan dasar yaitu Melalui pendidikan dasar peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir kritis, membaca, menulis dan berhitung, dan yang paling penting menjalankan pembentukan landasan kepribadian yang kuat terhadap siswa dan pendidikan dasar pula memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Adanya keberhasilan mengikuti pendidikan disekolah menengah dan perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.
Sebaliknya jika rendahnya kualitas dan mutu pendidikan pada jenjang sekolah dasar maka sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya. Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan dasar yaitu bisa dengan cara Kepala Sekolah bisa menambah sosialisasi – sosialisasi yang berkaitan dengan kualitas dan mutu pendidikan, agar motivasi guru meningkat sehingga kualitas dan mutu pendidikan dapat ditingkatkan dan dikembangkan dan guru juga apat bekerjasama dengan orangtua siswa agar meluangkan waktu untuk mengawasi anak – anaknya ketika belajar disekolah maupun dirumah.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah " pedagogik " yaitu ilmu menuntun anak, orang Romawi memandang pendidikan sebagai " educare ", yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai "Erzichung" yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. 
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah, maksudnya melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidikan dasar disebut sekolah dasar ( SD ) yaitu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan sebagai dasar untuk mempersiapkan siswanya yang dapat ataupun tidak dapat melanjutkan pelajarannya ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, untuk menjadi warga negara Indonesia Indonesik untuk negeri nya.
Seharusnya dalam mengajarkan anak yang berada di jenjang Sekolah Dasar bisa dibantu oleh peran orang tua untuk anaknya yang bisa bergaul di zaman Sekolah Dasar, dan apabila bisa dikembangkan, ia bisa menjadi lebih akrab dengan siapa saja, karena sudah mengeluarkan keberanian. Orang tua adalah panutan bagi anak – anaknya, untuk itu orang tua harus membimbing dan mengarahkan mereka pada hal – hal yang baik dan mendidik. Adapun tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar ini adalah ditekankan pada peletakan dasar pengetahuan dan keterampilan di mana pada tingkat ini siswa atau anak hanya menangkap dan mengelola fakta – fakta yang ada.
Menurut Herbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada yang diinginkan sipendidik yang diistilahkan dengan Educere. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( K, pendidikan berasal dari kata dasar " didik " ( mendidik ), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. 
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya insani untuk pembangunan suatu bangsa. 
Sering kali kemajuan suatu bangsa diukur sejauhmana masyarakatnya mengenyam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki suatu masyarakat, maka semakin majulah bangsa tersebut. 
Sehingga tercapai masyarakat berpendidikan dan berkhlakul karimah yang dapat membawa kemajuan dalam berbagai bidang. Dengan adanya pendidikan, dapat meningkatkan kualitas moral, pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya kesinergian antara pendidikan dan sumber daya manusia.
Pendidikan karakter pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter dari anak didik. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan dilakukan tidak hanya untuk memberikan anak ilmu pengetahuan tetapi juga untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat agar ia bisa tumbuh dengan memahami nilai dan norma tersebut.
Ini bisa membaur dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari maka dari itu perlu adanya sesuatu yang membuat anak tidak sekedar memahami nilai dan norma secara tekstual tetapi juga dalam praktek di kehidupannya ia dapat mengamalkan apa yang ia peroleh dari pendidikan tersebut dan untuk itu pendidikan karakter dibutuhkan untuk membangun citra diri pada anak. 
Karakter manusia telah melekat pada kepribadian seseorang dan ditunjukkan dalam perilaku kehidupannya sehari-hari. Sejak lahir, manusia telah memiliki potensi karakter yang ditunjukkan oleh kemampuan kognitif dan sifat-sifat bawaannya. Karakter bawaan akan berkembang jika mendapat sentuhan pengalaman belajar dari lingkungannya. 
Dan jangan lupakan keluarga, Keluarga merupakan lingkungan belajar pertama yang diperoleh anak dan akan menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk karakter setelah dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun.  
Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia delapan tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua Perkembangan kecerdasan diiringi oleh perkembangan mental kepribadian lainnya sampai usia remaja. Setelah dewasa, kecerdasan maupun perilaku kepribadian sudah relatif stabil, oleh sebab itu jika ingin membentuk kecerdasan dan karakter, waktu yang paling tepat adalah pada saat usia anak-anak sampai dengan remaja
Pendidikan karakter telah lama menjadi perhatian pemerintah. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 (satu) antara lain disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 
Selain di dalam Undang-undang, karakter positif juga banyak ditulis dalam visi dan misi lembaga pendidikan. Pada umumnya, lembaga pendidikan menyusun visi yang tidak hanya bermuatan untuk menjadikan lulusannya cerdas tetapi juga berakhlak mulia.
Pendidikan karakter menjadi isu strategis dalam konteks pendidikan di Indonesia, hal ini berkaitan dengan krisis moral yang terjadi belakangan ini. Di mana, hampir semua kasus yang terjadi berkaitan dengan dekadensi moral ditengarai akibat kegagalan pendidikan karakter yang diberikan oleh lembaga – lembaga pendidikan. 
Kasus – kasus yang beskala nasional  misalnya banyak dipicu oleh kurang dalamnya proses internalisasi pendidikan akhlak yang diberikan di sekolah dan di lingkungan keluarga. Bagaimana pendidikan karakter dalam perspektif Islam khususnya untuk siswa SD? 
Pembentukan karakter siswa SD harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak.

Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan menggunakan keteladanan. Keteladanan berawal dari suatu peniruan antar manusia. Keteladanan dalam dunia pendidikan sering melekat pada seorang guru sebagai pendidik. 
Keteladanan dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai perilaku dan sikap guru danm tenaga pendidik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah yang dijadikan contoh oleh para siswanya (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010). Guru dikatakan sebagai guru teladan erat kaitannya dengan guru yang baik dan profesional.
Menjadi guru yang baik dan profesional harus memenuhi kriteria dan syarat-syarat menjadi guru. Dalam Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan syarat-syarat untuk menjadi guru yaitu seseorang harus memiliki ijazah, sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkelakuan baik, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. 
Pernyataan tersebut telah menyatakan dengan jelas mengenai syarat dan ketentuan untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional. Pernyataan tersebut juga menyebutkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar, seperti berkelakuan baik, bertanggung jawab dan berjiwa nasional. Guru yang bersikap baik dan professional sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dan suasana lingkungan sekolah.
Akhir-akhir ini, salah satu isu penting pendidikan yang sering dikaji  dari berbagai sudut pandang adalah pembentukan karakter pada anak. Karakter merupakan wadah dari berbagai karakteristik psikologis yang membimbing anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan variasi lingkungan yang dihadapi.
Dengan kata lain karakter akan "memimpin" diri untuk mengerjakan sesuatu yang benar dan tidak mengerjakan sesuatu yang tidak benar Karakter inilah menjadi penentu apakah anak mampu atau tidak menyesuaikan diri dengan keanekaragaman situasi yang dihadapinya. 
Hal ini terlihat dalam cara berperilaku anak yang merupakan akumulasi dari berbagai pembentukan aspek diri yang baik. Bila dilihat dari sudut pandang Psikologi Perkembangan, tentu saja karakter yang terbentuk bukanlah sesuatu yang tiba-tiba ada.
Namun merupakan hasil dari proses perjalanan hidup anak yang terbentuk dari kematangan biologis maupun perkembangan psikologisnya. Kematangan mengacu pada perubahan-perubahan yang terjadi secara alamiah dan spontan, sementara itu, perubahan yang terkait perkembangan psikologis terkait dengan pengalaman belajar yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana proses pendidikan dan pengasuhan yang didapatkan anak, sehingga membentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi dirinya. 4.  Karakter siswa SD bisa dibangun melalui berbagai macam cara dalam pembelajaran matematika yaitu dengan melatih siswa konsisten dalam berpikir, konsisten dalam memakai istilah, konsisten dalam perhitungan, konsisten dalam mengetrapkan kesepakatan-kesepakatan. 
Nah itu sekian informasi dari saya mengenai Pendidikan Dasar, bahwa harus kita ketahui pendidikan itu ada 4 jenis macamnya, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas, dan perguruan tinggi. Semoga bermanfaat artikel ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Posting Komentar untuk "Pendidikan di Sekolah Dasar"

Iklan Bawah Artikel