Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Jerawat yang Penting Untuk Diketahu

6 Jenis Jerawat yang Penting Untuk Diketahu

Kulit yang bersih dan sehat adalah dambaan setiap wanita. Namun, tidak selamanya kulit selalu baik-baik saja. Salah satu masalah kulit yang sering muncul adalah jerawat. Jerawat dapat muncul ketika pori-pori tersumbat oleh sel-sel kulit mati, sebum, dan bakteri. Propionibacterium acnes adalah jenis bakteri penyebab jerawat yang hidup di kulit. Jika bakteri ini menginfeksi pori-pori yang tersumbat, maka dapat membentuk jerawat.

Jerawat memiliki berbagai tipe. Tipe jerawat dibedakan atas dua sifat, yaitu bersifat non-inflamasi atau jerawat inflamasi yang menimbulkan pembengkakan. Berikut jenis-jenis jerawat yang perlu kamu ketahui.

1. Jerawat Non-Inflamasi


Jerawat non-inflamasi atau lebih dikenal sebagai komedo terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu  blackheads dan whiteheads. Jenis jerawat ini tidak menyebabkan pembengkakan dan terbilang masih relatif mudah diobati. Jerawat non-inflamasi biasanya merespon baik terhadap asam salisilat. Bahan ini secara alami mengelupas kulit, menghilangkan sel-sel kulit mati yang dapat menyebabkan komedo. Nah, berikut perbedaan antara blackheads whiteheads:

Blackheads (komedo terbuka). Timbulnya blackheads terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh kombinasi sebum dan sel kulit mati. Bagian atas pori-pori tetap terbuka, meskipun sisanya tersumbat. Ini menghasilkan karakteristik warna hitam yang terlihat di permukaan.

Whiteheads (komedo tertutup). Whiteheads dapat terbentuk ketika pori-pori tersumbat oleh sebum dan sel-sel kulit mati. Tidak seperti blackheads, bagian atas pori-pori tetap menutup. Komedo ini terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol dari kulit.

Blackheads cenderung lebih sulit diobati karena pori-pori sudah tertutup. Selain asam salisilat, retinoid topikal memberikan hasil terbaik untuk menghilangkan komedo.

2. Jerawat Inflamasi


Jerawat inflamasi ditandai dengan benjolan berwarna merah dan bengkak. Selain penyumbatan sebum dan sel-sel kulit mati, bakteri adalah penyebab utama yang menimbulkan peradangan. Bakteri dapat menyebabkan bintik-bintik jerawat yang menyakitkan dan sulit untuk dihilangkan. Berbeda dengan jerawat non-inflamasi, jerawat meradang lebih efektif jika diobati menggunakan benzoil peroksida.

Benzoil peroksida bekerja membantu mengurangi pembengkakan dan menyingkirkan bakteri di dalam kulit. Tidak hanya itu, benzoil peroksida juga dapat menghilangkan kelebihan sebum. Nah, berikut jenis-jenis jerawat inflamasi yang perlu diketahui:

Papula. Munculnya jerawat papula terjadi ketika dinding di sekitar pori-pori rusak karena peradangan parah. Kondisi ini kemudian menghasilkan pori-pori keras dan tersumbat namun empuk saat disentuh. Kulit di sekitar pori-pori biasanya berwarna merah muda.

Pustula. Pustula terbentuk ketika dinding di sekitar pori-pori pecah. Tidak seperti papula, pustula diisi dengan nanah. Benjolan ini keluar dari kulit dan biasanya berwarna merah dan memiliki kepala berwarna kuning atau putih di atasnya.

Nodula. Nodula terjadi ketika pori-pori bengkak dan mengalami iritasi. Berbeda pustula dan papula, nodul biasanya berada lebih dalam di bawah kulit. Nodul terjadi begitu dalam di dalam kulit, sehingga perlu mendapat perawatan dokter untuk menghilangkannya.

Kista. Kista dapat berkembang ketika pori-pori tersumbat oleh kombinasi bakteri, sebum, dan sel kulit mati. Jenis ini terjadi lebih jauh lagi di dalam kulit dan lebih jauh di bawah permukaan daripada nodul. Benjolan merah atau putih yang besar ini terasa sakit saat disentuh. Kista adalah bentuk jerawat terbesar dan pembentukannya menimbulkan infeksi parah.

Posting Komentar untuk "Jenis Jerawat yang Penting Untuk Diketahu"

Iklan Bawah Artikel